Risiko mikroplastik dalam kertas kontak makanan daur ulang (seperti wadah makanan, kotak pizza, atau kantong roti) adalah kekhawatiran yang valid yang didorong oleh poin-poin kunci ini:
1. Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Kertas Daur Ulang
- Aliran Daur Ulang Tercemar: Kertas daur ulang sering kali mencakup label plastik, pita perekat, tinta sintetis, pelapis, atau kemasan plastik campuran. Ini tidak sepenuhnya terurai selama proses penggilingan.
- Fragmentasi: Selama daur ulang, plastik dihancurkan menjadi mikroplastik (partikel <5mm) dan nanoplastik (<0.001mm), terbenam dalam serat kertas.
- Kontaminasi Warisan: Produk kertas yang lebih tua (misalnya, 1990-an–2000-an) mengandung lebih banyak plastik/pelapis, berkontribusi pada pulp daur ulang saat ini.
2. Potensi Risiko
- Migrasi ke Makanan: Mikroplastik dapat meresap ke dalam makanan, terutama saat panas, berminyak, atau asam (misalnya, pizza, kentang goreng, sitrus). Studi mengonfirmasi bahwa transfer terjadi, meskipun tingkatnya bervariasi.
- Bahan Kimia Tambahan: Plastik mengandung bahan tambahan (plastikizer, penstabil, penghambat api) yang mungkin bermigrasi bersama partikel.
- Dampak Kesehatan yang Tidak Diketahui: Konsumsi mikroplastik terkait dengan peradangan, stres oksidatif, dan gangguan endokrin dalam studi laboratorium/hewan, tetapi risiko kesehatan manusia belum terukur. Efek paparan kronis tetap tidak pasti.
3. Kesenjangan Regulasi & Tantangan Industri
- Tidak Ada Batasan Spesifik: Sebagian besar regulasi (misalnya, FDA, EFSA) mengontrol migrasi kimia secara keseluruhan tetapi tidak memiliki ambang batas spesifik mikroplastik untuk kemasan kertas.
- Batasan Daur Ulang: Tidak semua fasilitas dapat menghilangkan mikroplastik; beberapa menggunakan deinking/flotasi untuk mengurangi kontaminan, tetapi efektivitasnya bervariasi.
- Kertas Daur Ulang "Tingkat Makanan": Sering kali memerlukan lapisan penghalang pulp virgin untuk meminimalkan kontak, tetapi produk yang lebih murah mungkin melewatkan ini.
4. Wawasan Penelitian Terkini
- Studi menunjukkan kertas daur ulang dapat melepaskan 10–100x lebih banyak mikroplastik daripada kertas virgin.
- Perkiraan asupan dari kemasan kertas masih lebih rendah dibandingkan dengan air, makanan laut, atau debu, tetapi berkontribusi pada paparan kumulatif.
- Alternatif seperti pelapisan PLA (bioplastik) juga terfragmentasi, menimbulkan masalah serupa.
5. Mitigasi & Solusi
- Peningkatan Penyortiran: Pemisahan limbah yang lebih baik (misalnya, menghapus label plastik) mengurangi kontaminasi input.
- Teknologi Penghalang: Menggunakan pelapis fungsional (misalnya, tanah liat, bio-wax) atau desain berlapis (inti daur ulang + pelapis virgin).
- Tindakan Regulasi: UE sedang menyusun pembatasan mikroplastik, yang mungkin memberi tekanan pada rantai pasokan global.
- Pilihan Konsumen: Pilih kemasan kertas virgin untuk kontak langsung dengan makanan (cari yang bersertifikat FSC) atau produk yang diberi label "didaur ulang tanpa plastik."
Kunci Utama:
Sementara mikroplastik dalam kertas makanan daur ulang memang bermigrasi ke dalam makanan, risiko kesehatan absolut kemungkinan rendah dibandingkan dengan sumber paparan lainnya (misalnya, air, udara). Namun, prinsip kehati-hatian berlaku—terutama untuk kelompok rentan (anak-anak, wanita hamil). Inovasi industri dan regulasi yang lebih ketat sangat penting untuk menyeimbangkan keberlanjutan (daur ulang) dan keselamatan.
Untuk saat ini, jika meminimalkan mikroplastik adalah prioritas, pilih kemasan serat virgin untuk makanan panas/minyak atau verifikasi bahwa produk daur ulang menggunakan penghalang pelindung. Seiring perkembangan penelitian, solusi seperti filtrasi canggih atau aditif biodegradable dapat mengurangi risiko lebih lanjut.